Toyota Kijang bisa dikatakan sebagai salah satu varian kendaraan MPV dari Toyota yang banyak digemari oleh para keluarga di Indonesia.
Desainnya yang mampu menawarkan selera luxury membuat kendaraan roda empat ini mampu bertahan hingga bertahun-tahun di Indonesia dan selalu mampu menarik perhatian para konsumen setianya.
Jika Anda mengenal yang namanya Toyota Kijang 'Kotak' atau mungkin Kijang Kapsul, itulah salah satu bagian dari sejarah Toyota Kijang di Indonesia. Ikuti ulasan selanjutnya.
Kijang 'Kotak' yang selama ini ada di Indonesia merupakan varian yang lahir pertama di Indonesia.
Prototype model tersebut awalnya diperkenalkan dalam acara Jakarta Fair tahun 1975 dan berlanjut pada tahap produksi di tahun 1977.
Nama Kijang 'Kotak' sendiri muncul karena sosoknya yang berbentuk boxy dan begitu sederhana.
Selain 'Kotak' ia juga disebut-sebut sebagai Kijang 'Buaya' atau 'Bajul'.
Ada juga sebagian orang yang menamakannya Kijang 'Doyok' hanya karena bentuk moncongnya.
Seri pertama ini menggunakan mesin 1.2 liter 3K yang dikolaborasikan dengan 4 percepatan transmisi manual.
Ia pertama kali memasuki pasaran Indonesia pada 9 Juni 1977. Hingga perjalannya menempuh tahun 1981, varian ini berhasil dijual hingga 26.806 unit.
Selanjutnya, pada tahun yang sama generasi baru yang merupakan seri kedua Kijang mulai diperkenalkan.
Model penyegaran Toyota Kijang bermodel 'Kotak' masih berlanjut untuk generasi selanjutnya dan hanya mendapatkan sedikit mengalami perubahan.
Mesin yang dipakai berganti menggunakan 1.3 liter 4K yang kemudian turut dikembangkan kembali pada tahun 1985 sehingga menjadi 1.5 liter 5K.
Pada saat itu, hanya disediakan transmisi 4 percepatan manual.
Memasuki generasi ketiga, ia mulai diperkenalkan pada tahun 1986 dengan model short wheelbase (KF40 series) dan long wheelbase (KF50 series).
Seri tersebut selanjutnya dijabarkan sebagai Standard Kijang dan Super Kijang.
Selain wheelbase, perbedaan keduanya terletak pada transmisi percepatan yang ia gunakan.
Untuk versi Super Kijang memanfaatkan 5 percepatan manual, sedangkan versi Standard Kijang memakai transmisi 4 percepatan manual.
Selain itu, mulai dari generasi ketiga ini, Toyota sudah mulai mengembangkan sistem Full Pressed Body yang bekerja sama dengan beberapa perusahaan pilihan Toyota.
Dari hasil kerjasama tersebut, lahirlah beberapa seri Toyota Kijang anyar dengan model-model bervariasi.
Beberapa nama dari olahan full-pressed body ini diantaranya Toyota Original Body, Standard (SX/KF42 & LX/KF52), Deluxe (SSX/KF42 & LSX/KF52), Grand Extra (SGX/KF42 & LGX, KF52), Kijang Rover (SGX-based model, KF42), Kijang Jantan (LGX-based model, KF52) dan Kijang Kencana (KF42/KF52).
Pada tahun 1994, Toyota meluncurkan facelift keduanya yang cukup banyak mendapatkan banyak penyegaran.
Beberapa elemen yang dirubah contohnya seperti grille baru, New Enkei 14 inchi yang dipasang pada kaki-kakinya, roda kemudi, tachometer bergaya deluxe rim dan penanaman mesin baru berkapasitas 1.8 liter (1.781 cc) berkode 7K-C OHV.
Pada Agustus 1995, menjadi momen bersejarah saat Toyota Kijang pertama kali meluncurkan varian matik yang dipasang untuk varian SGX/LGX.
Peluncuran model ini bertepatan saat momen ulang tahun Toyota sehingga hanya dijual terbatas dan dihargai cukup mahal. Pada saat itu, mobil ini diketahui dibanderol hingga Rp 100 jutaan.
Model keempat menjadi masa-masa peralihan yang membuat tampilan Toyota Kijang semakin modern. Jika Anda pernah mendengar nama Kijang 'Kapsul', nama tersebut sebenarnya berasal dari generasi keempat ini.
Pada masa awal peluncurannya, telah disediakan beberapa tipe mesin yang dirinci sebagai berikut 7K-C, 1.781cc OHV inline-4, 80 hp / 132 Nm (1997-2000), 7K-E, 1.781cc SOHC EFI inline-4, 87 hp / 140 Nm, 1RZ, 1.981cc SOHC EFI inline-4, 100 hp / 158 Nm, dan 2L, 2.381cc diesel inline-4, 84 hp / 160 Nm.
Sumber : www.toyota.astra.co.id
0 comments:
Post a Comment